Kamis, 05 Oktober 2017

TAFSIR PL: KEJADIAN 12:1-4

BAB I
PENDAHULUAN
“PANGGILAN TUHAN”

  1. Latar Belakang Teks
            Kitab Kejadian termasuk ke dalam kitab Pentateukh. Alkitab menegaskan (mis. Kel. 17:14; 24:4; Bil. 33:1-2; Ul. 31:9 Yos. 1:8; 2 Raj. 21:8) bahwa Pentateukh ditulis oleh Musa. Dalam Kejadian 12:1-4 ini ditulis kisah tentang panggilan Allah terhadap Abram yang di dalamnya mengandung perjanjian Allah. Abram dipanggil Tuhan dari Haran untuk pergi ke tempat yang Tuhan akan tunjukkan kepadanya. Ia dipanggil setelah ia pergi dari Ur-Kasdim dan setelah bapanya – Terah meninggal dunia. Di dalam panggilan Tuhan ini, Tuhan tidak hanya memanggil, namun juga memberi perintah serta janji.  
Tujuan dari kisah alkitabiah ini menyatakan bahwa panggilan Abram untuk melayani perjanjian sama pentingnya dengan anugerah pilihan ilahi. Abram disuruh meninggalkan Ur, tanah airnya, dan pergi ke negeri yang ditunjukkan Allah kepadanya. Ketaatan pada panggilan ini akan membuat dia menjadi rekan Yahweh (TUHAN) dalam proses pemberkatan dunia dan membawa dunia kembali pada jalan yang sesuai dengan maksud sang Pencipta.[1]














BAB II
ISI

A.    Analisa Gramatikal
1.      Di dalam ayat 1, terdapat kata  לֶךְ־לְךָ֛ dengan bentuk qal imperatif maskulin tunggal yang memiliki arti “pergilah”. Kata ini adalah sebuah perintah yang mengandung janji. Terlihat dari kata  לְךָ֛  menandakan bahwa perintah ini memiliki sebuah tujuan, yaitu “untuk kamu”. Kemudian, perintah ini memiliki beberapa keterangan, yaitu  מֵאַרְצְךָ֥  “dari negerimu”, וּמִמּֽוֹלַדְתְּךָ֖  “dari keluargamu”, וּמִבֵּ֣ית אָבִ֑יךָ  “dari rumah bapamu”, אֶל־הָאָ֖רֶץ אֲשֶׁ֥ר אַרְאֶֽךָּ  “ke tanah yang Kutunjukkan kepadamu”. Kata  אַרְאֶֽךָּ  menggunakan bentuk hifil imperfek orang pertama maskulin tunggal dengan akhiran orang kedua maskulin tunggal.[2] Bentuk hifil ini bersifat kausatif. Dengan kata lain, Hifil menyatakan suatu proses sebab-akibat.[3]
2.      Dalam ayat 2, dikatakan  וְאֶֽעֶשְׂךָ֙ לְג֣וֹי גָּד֔וֹל dengan kata kerja bentuk Qal Imperfek yang berarti “Aku akan membuat engkau bangsa yang besar”. Istilah … berasal dari kata .. artinya “melakukan” atau “membuat” dengan bentuk kohortatif yang menujukkan kemauan dan tekad bulat dari orang yang sedang berbicara.[4] Kemudian terdapat kata  וַאֲבָ֣רֶכְךָ֔  Yang artinya “memberkati” dan kata  וַאֲגַדְּלָ֖ה שְׁמֶ֑ךָ yang artinya “menyebabkan besar namamu”[5]. Keduanya menggunakan bentuk imperfek orang pertama tunggal dengan akhiran orang kedua maskulin tunggal dan dengan menggunakan konyugasi piel yang menunjukkan bahwa perkataan ini dikatakan dengan tegas atau dilakukan secara berulang-ulang dan sewaktu-waktu bisa dalam pengertian kausatif.[6]
3.        Dalam ayat 3, terdapat kata hk'r]b")a]w: yang artinya “aku akan memberkati” dan kata ^ßl.L,q;m.W yang artinya “aku akan mengutuk”.[7] Keduanya dalam bentuk imperfek dengan menggunakan konyugasi piel yang berarti pernyataan ini diungkapkan dengan lebih tegas atau dilakukan secara berulang-ulang.[8]
4.      Dalam ayat 4, terdapat kata %l,YEåw: dengan bentuk qal waw konsekutif imperfek orang ke-3 tunggal yang berarti “kemudian (“maka” (hubungan kausatif)) ia pergi”.[9]

B.      ANALISA BENTUK
Kejadian 12:1-4 berbentuk narasi. Tokohnya adalah Tuhan dengan Abram. Alur (plot) kisahnya diawali dengan panggilan Tuhan kepada Abram dan memerintahkan supaya Abram pergi ke negeri yang akan Tuhan tunjukkan kepadanya. Kemudian, Tuhan menyatakan janji-janji-Nya dan tujuan-Nya kepada Abram. Terakhir adalah respon Abram terhadap panggilan Tuhan tersebut.

Teks ini memiliki struktur:
1.      Panggilan Tuhan (ay.1)
2.      Janji Tuhan (ay.2)
3.      Tujuan  Allah (ay.3)
4.      Respon Abraham (ay.4)

C.     INTERPRETASI/PENAFSIRAN
1.      Pengutusan Tuhan
Pengutusan Abram diawali dengan kalimat וַיֹּ֤אמֶר יְהוָ   “dan Tuhan (telah) berfirman”. Firman Tuhan yang disampaikan kepada Abram mengandung makna perintah dan janji. Otoritas Firman Tuhan menuntut Abram untuk meninggalkan segala kehidupan yang menguntungkan di negerinya, keluarganya, dan di rumah bapanya.
1.1.   Pergi Dari
Bentuk imperatif dari kata kerja  לֶךְ  “pergi” mengandung instruksi untuk segera melakukan apa yang dikatakan Tuhan. Instruksi ini mempunyai tujuan yaitu לְךָ֛ “untuk kamu” – “pergilah untuk kamu”.[10] Ini berarti Tuhan memberi perintah kepada Abram untuk kepentingan dan untuk kebaikan Abram. Perintah ini harus ditaati dan tidak dapat dibatalkan.
1.1.1.      dari negerimu
istilah ^ïc.r>a;me artinya “dari negerimu” berasal dari kata #r,a,  yang berarti “negeri” atau “tanah”. Negeri yang dimaksud adalah Ur-Kasdim.
Bekas-bekas kota Ur masih terdapat di bukit-bukit El-Muqaiyar yang terletak di antara teluk Persia dan Bagdad di sebelah Barat Daya sungai Efrat. Penggalian-penggalian yang dilakukan di sana memperlihatkan bahwa kota Ur adalah kota yang penting sekali. Kota itu pusat penyembahan dewa bulan sin.[11]
Kota Ur memiliki dua pelabuhan, di mana kapal-kapal dari teluk Persia, Etiopia, Mesir dan bahkan dari India terus menerus membawa segala jenis barang, antara lain gading, emas, dan kayu-kayuan. Demikianlah Ur-Kasdim berkembang sebagai pusat perdagangan dengan cabang-cabang di seluruh Mesopotamia.[12]
1.1.2.      dari sanak saudaramu
Istilah ^ßT.d>l;AM)miW berasal dari kata td,l,Am artinya “keluarga”.[13] Pada zaman Abram belum ada pemerintahan yang melindungi jiwa dan milik manusia seperti pada zaman sekarang ini; kaum keluargalah yang membelanya dan melindunginya. Tetapi ia harus pergi ke negeri yang akan ditunjukkan Allah kepadanya.[14] Abram dipanggil meninggalkan sanaknya, yaitu menyangkal, tidak mendengarkan dan tidak mematuhi suara darah, tetapi untuk mematuhi suara Allah.
1.1.3.      dari rumah bapa
“dari rumah bapamu” adalah rumah tempat tinggal dan milik ayahnya, Terah. Pada umumnya seorang anak tidak dapat meninggalkan orang tuanya, melainkan harus memenuhi kewaiban terhadap orang tuanya pada masa mereka tua. Terlebih jikalau pada khususnya satu anak telah meninggal dunia sebelum orang tuanya meninggal, maka anak yang lain itu berkewajiban dua kali ganda untuk tinggal bersama bapanya.[15] Akan tetapi, Tuhan memanggil kembali Abram setelah mereka tiba di Haran dan setelah ayahnya meninggal (Kej.7:4). Sebelumnya, Allah telah memanggilnya ketika Abram masih di Ur-Kasdim (Kej.7:2).[16]
1.2.Pergi Ke
Pernyataan “ke negeri yang akan ku tunjukkan kepadamu” menggunakan konyugasi hifil yang menyatakan sebab-akibat. Allah yang menjanjikan, maka Allah juga yang menyediakan pengganti negeri asalnya. Abram dipanggil untuk mengarahkan diri kepada apa yang telah Tuhan sediakan. Namun di sini Tuhan belum mengatakan kemana tujuan atau yang dimaksud dengan negeri itu.
2.      Janji Tuhan
Ungkapan “dan Aku akan membuat engkau bangsa yang besar” merupakan unsur janji Allah yang menjamin pemeliharaan bagi Abram dan keturunannya. Dan istilah ini dapat diartikan sebagai gagasan Allah yang disertai dengan tekad bulat untuk menjadikan Abram bangsa yang besar. Bangsa yang mengenal, mengajarkan, dan memelihara jalan-jalan Tuhan dan bangsa yang tidak terhitung jumlahnya. Namun selain itu, Tuhan juga mengutarakan janji-Nya kepada Abram, yaitu:
2.1.Menerima Berkat
“dan Aku akan memberkati engkau” menggunakan konyugasi piel imperfek. Dari istilah tersebut menunjukkan bahwa Allah sebagai pemilik janji berkat pasti akan memberikan berkat tersebut.[17]
2.2.Menerima status baru: “dan akan membesarkan namamu”
Unsur janji Allah ^m<+v. hl'ÞD>g:a]w:  (artinya “dan akan membuat namamu besar”) mengandung reputasi yang tinggi. Konyugasi piel imperfek dari istilah hl'ÞD>g:a]w: menunjukkan bahwa Allah akan bertindak pasti sesuai dengan janji-Nya, untuk membesarkan nama Abram. Istilah ini berasal dari  kata dasar ld;G"  artinya “besar” atau “sangat kuat”.[18]
Nama Abram berarti “bapa yang agung” (“Ab” artinya “bapa, dan “ram” artinya “agung”). Kemudian saat Tuhan menjanjikan keturunan yang banyak kepada Abram, namanya berubah menjadi Abraham “Bapa orang banyak” (“Ab” artinya “bapa” dan “raham” artinya “orang banyak”). Karena imannya akan janji Allah yang akan membuat dia menjadi “bapa sebuah bangsa yang besar”, maka ia disebut “bapa orang-orang beriman”, dan “sahabat Allah”. Oleh karena iman, nama Abraham masih tetap hidup sampai sekarang. Dialah teladan iman.

2.3.Menerima tanggung jawab menjadi berkat
Kalimat hk'(r"B. hyEßh.w<  artinya “dan engkau harus menjadi suatu berkat”. Istilah hyEßh.w berasal dari kata hy"h' artinya “ada” atau “menjadi”. Jadi, Abram ada untuk menjadi berkat. Dengan demikian jelas bahwa Allah memberkati Abraham untuk menjadi berkat.

3.      Tujuan panggilan Tuhan
Allah menegaskan bahwa mereka yang memberikan respon hormat terhadap teladan imannya, akan membuat orang tersebut diberkati Allah. Di dalam Abraham, dunia akan mengenal dan mengakui berkat dan keselamatan dari Tuhan.[19] Abraham juga akan mengalami penolakan terus-menerus dan dalam kondisi seperti itulah Allah hadir dengan tindakan pemeliharaan-Nya. Dan perlindungan ini juga berlaku bagi keturunannya.
Kalimat “dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat” menunjukkan misi Allah kepada dunia. Orang yang memiliki iman seperti Abram, dan iman kepada Kristus, akan diberkati dan dibenarkan. Bdk. Gal. 3:8. Dan karena Kristus jugalah yang dibicarakan dalam ayat 7. Bdk. Gal.3:16.
Berkat untuk semua kaum adalah berkat rohani yang akan disalurkan melalui keturunan Abraham. Inilah yang menjadi landasan tugas misi sedunia yang dinyatakan Allah melalui Abraham. Dengan tradisi lisan, Abraham mengajarkan tentang Tuhan kepada keturunannya. Namun berkat ini tidak hanya menjangkau keturunan lahiriah tetapi juga semua orang yang memiliki iman seperti Abraham. Menerima dan mengikut Yesus adalah “keturunan” Abraham yang sejati.
4.      Respon Abram
Abram pergi sesuai dengan yang diperintahkan Tuhan dengan cara meninggalkan rumahnya dan negerinya. Itu artinya ia pergi meninggalkan kehidupan yang lama, dan hidup dengan cara baru yaitu percaya pada pimpinan Tuhan dan tuntunan Tuhan, berjalan dengan iman. Walaupun ia tidak tahu tempat mana yang dijanjikan Tuhan itu.



















BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
Dari Kejadian 12:1-4, penulis menyimpulkan bahwa Abram adalah seorang yang mendapatkan anugerah yaitu panggilan Tuhan. Dan Abram meresponnya dengan benar. Walaupun ia harus pergi meninggalkan segala hal yang ia miliki, negeri, harta, tanah, dan terlebih khusus masa lalunya, namun ia mengikuti perintah Tuhan yang sebelumnya juga telah terjadi pada saat ia berada di Ur-Kasdim. Ia juga tidak tahu kemana ia diperintahkan untuk pergi. Namun, dengan iman ia melangkah mengikuti perintah Tuhan. Dan dengan iman pula ia mempercayai janji Tuhan. Janji Tuhan untuk memberkatinya, menjadikan namanya masyur, menjadi bangsa yang besar, dan menjadikannya saluran berkat.

  1. OUTLINE KHOTBAH
  1. Tuhan yang memanggil (Ay. 1)
Panggilan Tuhan bukan hanya sekedar perintah. Namun mengandung otoritas dan juga janji.
  1. Tuhan yang berjanji (Ay.2)
a.       Berkat
b.      status baru
c.       tanggung jawab untuk menjadi berkat
  1. Tujuan Tuhan memanggil kita (Ay. 3)
  2. Kita yang meresponi (Ay.4)



[1] Roy B. Zuck, Teologi Alkitabiah Perjanjian Lama, Gandum Mas, hal.56
[2] BibleWorks 2008
[3] T.G.R Boeker, Bahasa Ibrani¸ I-3, hal.51
[4] Ibid …, hal. 9
[5] BibleWorks 2008
[6] T.G.R Boeker, Bahasa Ibrani, I-3, hal.45
[7] BibleWorks 2008
[8] T.G.R Boeker, Bahasa Ibrani, I-3, hal.45
[9] BibleWorks 2008
[10] Owens, Analitical Key to The Old Testament,  Baker Book House, 1994, hal.45
[11] Dr. F.L Bakker, Sejarah Kerajaan Allah, BPK Gunung Mulia, 1990, hal.94
[12] T. G. R. Boeker, Pokok-Pokok Teologi dan Eksegese Kitab-Kitab Sejarah P.L, I-3 1992, hal. 59
[13] Owens, Analytical …, hal.45
[14] Dr. F. L. Bakker, Sejarah … , hal.97
[15] Walter Lemp, Tafsiran Alkitab Kitab Kejadian 5:12-12:3, BPK Gunung Mulia 2012, hal.200
[16] LAI, Alkitab
[17] Owens,  Analytical …,hal 45
[18] Brown, The Brown-Driver-Bridggs Hebrew and English Lexicon, hal.152
[19] Bdk. Walter Lempp, Tafsiran … , hal.202

Tidak ada komentar:

Posting Komentar