Senin, 20 November 2017

MAZMUR 84: MEMBANGUN ROHANI YANG KUAT DALAM PERSEKUTUAN

-Noviani Yunita Sari
Teks: Mazmur 84:1-13
Tema: Membangun Rohani yang Kuat Dalam Persekutuan

PENDAHULUAN
Apa alasan kita datang beribadah? Apakah hanya sebuah peraturan atau keharusan? Menurut saudara, apakah ibadah atau perekutuan itu harus dilakukan? Mengapa? Salah satu alasannya adalah dalam persekutuan, kita dapat membangun rohani yang kuat.  Ini salah satu dari "Nyanyian Sion", dan agaknya dipakai oleh mereka yang berziarah ke Kota Suci. berupa puji-pujian kaum peziarah mengungkapkan kerinduannya untuk pergi ke Rumah Tuhan, Maz 84:2-4, dan tinggal di situ seperti burung-burung tinggal dekat mezbah Tuhan, Maz 84:4. Berbahagialah mereka yang boleh tinggal di bait Allah dan boleh berziarah ke situ, Maz 84:5-6. Kerinduan hangat itu meringankan perjalanan, sehingga daerah tandus dan kersang nampak memancarkan air dan disirami hujan lembut, Maz 84:7-8. Setibanya kaum peziarah memanjatkan doa bagi mereka yang berbakti di Rumah Tuhan dan merekapun bergembira karena berada dekat Tuhan yang melimpahkan karuniaNya, Maz 84:8-12. Lalu, bagaimana kita dapat membangun rohani yang kuat daam persekutuan?
ISI
1.      Membangun kerinduan untuk beribadah dan menikmati ibadah/ persekutuan (2-5)
Bagian pertama (2-5), pemazmur menggambarkan kerinduannya untuk berada di rumah Tuhan dengan memakai ilustrasi burung pipit dan burung layang-layang yang bersarang bahkan pada mezbah-mezbahnya(4). Begitu rindunya pemazmur sehingga di satu sisi ia merasa jiwa hancur, di sisi lain hati dan daging bersorak-sorai. Perasaan yang paradoks ini ditutup dengan pernyataan berbahagia bagi orang yang hidup di rumah Tuhan (5).
Ilustrasi: lagu natal
Lagu itu menggambarkan betapa rindunya dan hancurnya seeorang yang ingin sekali bertemu dengan orangtuanya pada saat natal. Pasti kita pun demikian. Tapi, apakah kerinduan dan hancur hati itu telah kita bangun kepada Tuhan? Apakah kita sungguh-sungguh memiliki kerinduan untuk beribadah? Jika kita sadari betapa bahagianya orang yang hidup di rumah Tuhan, beribadah dan bersekutu, maka secara otomatis kita dapat memiliki kerinduan untuk datang beribadah kepada Tuhan

2.      Persekutuan/ ibadah harus memperkuat bukan memperlemah kerohanian (6-8)
Bagian kedua (6-8), pemazmur beralih dari kerinduan berada di rumah Tuhan pada perjalanan ziarah ke rumah Tuhan. Mereka haruslah melewati lembah baka.
Lembah Baka merupakan bagian dari suatu wilayah yang berpadang gurun di dataran Israel. Suatu lembah yang penuh dengan semak belukar dan duri. Kering tapi bukan berarti tidak memiliki air. Di tengah kondisi yang tandus seperti itu, masih ditemukan beberapa sumur air, namun demikian air dalam sumur itu sangat sulit untuk dijangkau mengingat kondisi alam yang demikian curam. Alih-alih mendapatkan air segar dari sumur, yang terjadi adalah mengalirnya air mata karena kondisi yang sangat tidak mudah untuk memperoleh air.

Namun di tengah kondisi yang sedemikian sulit, pemazmur menyaksikan bahwa kekuatan yang dari Tuhan sajalah yang membuat mereka tidak berlarut-larut dalam kesedihan, bahkan bersukacita kerena kekuatan yang Tuhan berikan. Kerinduan untuk segera berjumpa dengan Tuhan di Bait-Nya telah mengalahkan segala rasa takut dan sedih, bahkan mereka seolah-olah menikmati kondisi Lembah Baka, yang tadinya terkenal dengan sebutan Lembah Air Mata namun mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air. Bukan karena mereka telah menggali sumur-sumur baru di lembah itu, tetapi sukacita hati dan kebahagiaan karena limpahan kekuatan yang mereka terima dari Tuhan itu bagaikan aliran mata air dan curahan hujan dari Sorga yang menyegarkan jiwa mereka. Mungkin keadaan yang harus mereka lalui tidak berubah, namun kondisi hati merekalah yang telah berubah. Dan sukacita itulah sesungguhnya yang membuat mereka sanggup mengalahkan situasi seburuk apapun. Orang yang bertekad untuk ke rumah Tuhan, akan mampu menghadapi segala hadangan untuk sampai ke sana. Kemampuan mereka adalah anugerah Tuhan.
Stephen Tong pernah berkata: Sejak usia 3 tahun, saya tidak punya papa, maka saya sangat mengerti kesusahan anak piatu. Saya pernah miskin, maka saya mengerti, tak punya uang memang bisa membuat orang serasa hampir gila, maka saya akan membantu sambil memberi dia tantangan, sambil melatih sambil menghibur. Saat keadilan Allah dan kasih Allah bisa dipadukan dengan harmonis justru akan membuahkan kuasa: Tuhan membiarkanmu mengalami kesulitan, karena Dia akan menjadikanmu penghibur bagi mereka yang dirundung kesusahan. Masalahnya: saat kita berada di lembah air mata, sering kita bersungut-sungut, mengomel, tidak memandangnya sebagai kesempatan untuk mengalahkannya.

Marilah kita, melalui persekutuan dengan Tuhan, mengalahkan lembah airmata itu. Persekutuan kita dengan Tuhanlah yang akan memperkuat kita. Untuk beroleh kekuatan kita harus melekat kepada Tuhan, karena tanpa pertolonganNya kita tidak akan mampu menghadapi semuanya itu.  Ini perlu latihan, artinya setiap hari kita harus rela dilatih dan dibentuk Tuhan melalui berbagai ujian dan tantangan yang ada.  Namun, jika kita sungguh-sungguh rindu untuk menghadap hadirat Tuhan, beribadah kepada Tuhan, persekutuan kita akan menguatkan kerohanian kita. Jika kita sungguh-sungguh rindu dengan Tuhan, sungguh-sungguh merenungkan firman-Nya, hal itu akan membuat kerohanian kita semakin kuat.

3.      Persekutuan/ibadah harus Meningkatkan iman dan kehidupan yang tak bercela (9-13)
Di tengah mazmur ini muncul permohonan agar Tuhan mendengar dan menjawab kerinduan hatinya (9-10). Doa ini mencerminkan iman pemazmur. Mazmur ini ditutup dengan mengulangi lagi kerinduan yang sudah dikobarkan di bagian pembuka (11-13), Pelataran Allah merupakan pilihannya (ay. 11). Ia sangat menghormati ketetapan-ketetapan kudus, jauh melebihi apa pun, dan ia mengungkapkan penghargaannya, dengan lebih mengingini waktu untuk menyembah Allah daripada waktu-waktu lainnya dan Dengan lebih menginginkan tempat ibadah daripada tempat lainnya. Ia ingin terus menerus dalam persekutuan intim dengan Tuhan. Perbandingan satu hari dengan seribu hari mau mengatakan bahwa kedekatan dengan Tuhan melebihi segala-galanya yang bisa didapatkan dari dunia ini. Karena ia menyadari bahwa Tuhan adalah matahari dan perisai. Tuhan yang menerangi kehidupannya dan menjadi pelindung baginya. Pemazmur juga menyadari bahwa Tuhan tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

Persekutuan kita dengan Tuhan haruslah meningkatkan iman dan kehidupan kita yang tidak bercela. Dengan demikian, Tuhanpun tidak akan menahan kebaikan-Nya atas kita. Janji ini secara khusus ditujukan kepada kita jika kita dengan sungguh-sungguh berusaha untuk hidup saleh dan benar. Yang dipandang baik oleh Allah berkaitan langsung dengan penggenapan maksud-Nya di dalam hidup kita. Tugas kita adalah hidup tulus dan mengandalkan Allah untuk menyediakan segala sesuatu yang baik

PENUTUP

Mari membangun kerinduan dan menikmati ibadah/ persekutuan dan biarlah persekutuan itu dapat memperkuat dan meningkatkan iman dan kehidupan rohani kita