Jumat, 16 Desember 2016

WHERE IS YOUR TENDENCY?



Nats     : Mazmur 125:1-5


Pemilihan wali kota Batu akan segera dilaksanakan. Dan pada saat ini para calon sedang melakukan kampanye. Berbagai macam janji, mereka utarakan. Siapakah yang akan kita pilih?
Tuhan pun juga mengutarakan janji-janji-Nya kepada kita. Umat yang telah dibenarkannya. Namun, apakah kita percaya? Kemanakah tendensi (kecenderungan) kita? Memilih percaya dengan melakukan hidup benar atau memilih kehidupan fasik yang juga menawarkan kesenangan duniawi?
Dalam Mazmur ini, kita dapat melihat beberapa janji Tuhan bagi kita yang hidup dalam kebenaran-Nya.

I.                    (Ay. 1 dan 2) Menjadi kokoh dan aman
Pemazmur merefleksikan bahwa Israel kuat karena bergantung pada Allah yang benar.  Pemazmur memaparkan refleksinya tersebut dengan gambaran bahwa Israel seperti gunung Sion, sesuatu yang kokoh dan kuat. Pemazmur juga menggambarkan bahwa Tuhan melindungi bangsa Israel seperti pengunungan yang mengelilingi.
Kata “percaya” disini tidak hanya sekedar “percaya” (believe). Melainkan sungguh-sungguh percaya – mengimani (trust).
Disini juga dikatakan “seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya. Apa istimewanya gunung Sion? Sion adalah kota orang Yebus. Kota yang direbut oleh Daud. Dan tabut perjanjian di bawa ke bukit Sion. Sion adalah satu-satunya bukit yang dipilih Tuhan. Di mana peti perjanjian ditaruh di sana. Itu berarti Sion adalah satu-satunya tempat di mana tangan Allah berjanji untuk memimpin dan memelihara umat-Nya sampai selama-lamanya. Di sanalah ada peti perjanjian, di sanalah ada perjanjian Tuhan, dan di sanalah ada hukum Tuhan yang tidak berubah.

Gunung Himalaya? Himalaya tingginya 8892 m dan sekarang ini malah sudah bertambah menjadi 8902 m karena gempa bumi beberapa tahun yang lalu di kota Zechuan menjadikan seluruh pegunungan Himalaya naik 10 meter. Tempat itu dikatakan sebagai tempat yang paling kokoh dan kuat karena lapisan kulit bumi di sana 2 kali lipat tebalnya dari lapisan kulit bumi yang lain. Rata-rata lapisan kulit bumi 30km, tapi di tempat itu, 60km. maka dari itu, pemerintah Cina menaruh 7800 ilmuwan nuklirnya di sana. Namun, dengan adanya gempa dahsyat itu, ini membuktikan bahwa tidak ada satu tempatpun di bumi yang aman. Tidak ada satu tempatpun di bumi yang kekal. Semua adalah sementara, semua akan goncang, semua bisa berubah.
Kalau saya bersandar kepada tembok ini karena saya kira tembok ini kuat, padahal tembok ini bisa jatuh maka saya akan ikut jatuh, bukan? Kepada siapa engkau bersandar?

Walaupun semua hal secara alamiah akan goncang, akan berubah, akan jatuh, namun orang-orang benar, dan hadirat Tuhan ada dalam hatinya, maka ia akan kokoh, tetap, dan tidak goyang. Kita juga harus belajar bersandar kepada Tuhan. Bersandar hanya kepada Tuhan. Tuhan yang tetap dan tidak berubah. Orang yang bersandar kepada Tuhan, dia seperti Yerusalem yang dikelilingi oleh gunung-gunung. Orang yang bersandar kepada Tuhan adalah dikelilingi oleh Tuhan sendiri. Ada dalam lindungan Tuhan untuk selama-lamanya. Itulah orang benar.

II.                  (Ay. 3) Dilindungi dari pengaruh buruk
Mazmur ini ditulis pada saat bangsa Israel sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Di dalam perjalanan yang begitu panjang, banyak hal yang mereka temukan. Salah satunya adalah musuh, yaitu orang-orang fasik. Orang-orang fasik itu dapat saja dengan mudah mempengaruhi mereka. terlebih lagi, bangsa Israel adalah bangsa yang mudah terpengaruh hal-hal yang demikian. Apa yang menurut mereka enak, akan mereka ikuti. Jadi, musuh ini – orang-orang fasik ini adalah musuh eksternal namun juga dapat merupakan musuh internal. Dan dalam ayat ini dikatakan bahwa “tongkat kerajaan orang fasik tidak akan tinggal tetap”. They are not saved. Supaya apa? Supaya orang benar, umat Tuhan, tidak terpengaruh dengan kehidupan orang fasik. Orang fasik pasti akan dilenyapkan.

Menurut penelitian, hal yang negatif memiliki pengaruh 9 kali lebih kuat dibanding dengan hal yang positif. Lihat saja di sekitar kita. Jika ada perkumpulan tukang gosip, jarang ditemukan orang pendiam di dalamnya.
Untuk membuktikan teori itu, dalam waktu liburan nanti anda bangun siang. Biasanya di asrama bangun jam setengah 5, cobalah bangun siang. pasti saat masuk kuliah, kita akan susah untuk kembali bangun jam setengah 5. Padahal kebiasaan bangun jam setengah 5 adalah kebiasaan yang paling lama dilakukan.

Hal ini menunjukkan, hal-hal yang negatif, pengaruh yang buruk itu enak untuk kita ikuti. Tetapi di sini, orang benar akan mendapat perlindungan dari Tuhan. Orang fasik tidak akan tinggal tetap. Tuhan sendiri yang akan menghancurkan orang-orang yang membawa pengaruh buruk dalam kehidupan kita. Jadi, kemana kah tendensi kita? Pengaruh buruk atau pengaruh baik? Membawa pengaruh yang baik bagi sesama kita, atau malah membawa pengaruh yang buruk?

III.                (Ay. 4) mendapatkan kebaikan Tuhan
Dalam ayat 4 dan 5, tertulis sebuah permohonan. Kata “lakukanlah” di sini menggunakan bentuk hifil imperatif. Sebuah perintah kausatif. Sebab akibat. Memohon kepada Tuhan untuk melakukan yang baik kepada orang benar, sehingga orang benar mendapatkan kebaikan dari Tuhan. Orang benar di sini adalah orang-orang baik “tovim”, dan orang-orang yang tulus hati “yasyar”.

“hidup ini indah bila kau tahu jalan mana yang benar. Harapan ada, harapan ada, bila kau percaya” (lagu Glenn Fredly)

Hidup kita akan indah bila kita mengikuti jalan yang benar dan menjadi orang
benar. “tovim” dan juga “yasyar”. Kita memiliki pengharapan. Karena sebagai orang benar, kita dapat meminta kepada Tuhan supaya Tuhan melakukan kebaikan kepada kita. Meskipun tidak diminta, Tuhan pasti memberikan yang terbaik bagi umat-Nya yang hidup benar. Itulah keuntungannya jika kita hidup dalam kebenaran Tuhan.

Lalu, bagaimanakah dengan orang fasik?

IV.                Orang fasik pasti akan dihancurkan
Dalam ayat 3, dikatakan bahwa orang fasik tidak akan tinggal tetap. Dan di ayat 5, dikatakan bahwa orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya Tuhan mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan. Dalam terjemahan bahasa aslinya dikatakan bahwa orang-orang yang berbalik ke jalan yang tidak lurus, Tuhan akan memimpin mereka kepada orang-orang pembuat kehancuran.

(ilutrasi: video Dong Haeng – “Way”)

Jadi, apakah tendensi kita msasih kepada kefasikan? Masihkah kita mau terpengaruh hal yang jahat? Atau malah mempengaruhi orang lain untuk ikut melakukan kejahatan? Hati-hati! Jangan sampai Tuhan memalingkan wajah-Nya dari kita.


Kita yang telah dibenarkan oleh Tuhan hendaknya tendensi kita juga kepada kebenaran. Hidup dalam kebenaran yang terus menyandarkan diri kepada Tuhan dan percaya akan janji-Nya.
Kenapa kita bersandar kepada Tuhan? Karena Tuhan adalah Tuhan yang berjanji. Allah yang sejati adalah Allah yang berjanji dan yang pasti menepati janji. Kitab Allah adalah kitab perjanjian. Tuhan Yesus menggenapkan Perjanjian yang Baru. Perjanjian yang Lama diteguhkan oleh Tuhan dengan tanda tangan dari darah binatang. Perjanjian yang Baru ditandatangani oleh Tuhan dengan darah Anak-Nya yang tunggal. Tuhan tidak pernah mungkir dari apa yang Dia janjikan.
Marilah kita hidup dalam kebenaran yang penuh kepercayaan. Penuh keyakinan akan Tuhan. Dan orang yang tendensinya adalah hidup benar, pasti diberikan damai sejahtera dari Tuhan. Amin.