Kamis, 15 Oktober 2015

Menjadi Wanita Bijak



Guys, pasti tau kan kisah Saul vs Daud??? Saat terjadi perselisihan dengan Saul, Daud sibuk melarikan diri dari kejaran Saul yang ingin membunuhnya. Sampai-sampai ia pura-pura gila supaya orang tidak mengenalnya. Setelah itu, ia melarikan diri ke gua Adulam (1 Samuel 22). Nah, di Adulam ini ia membentuk sebuah kelompok. Awalnya hanya sebagai kumpulan para pelarian dari berbagai bangsa, tapi kemudian menjadi sebuah kekuatan perang yang menghantam penyerang-penyerang asing. Mereka juga melindungi hasil tanaman dan ternak dari kelompok-kelompok Israel yang jauh. Mereka hidup hanya dari kemurahan hati mereka. Dan seorang peternak domba yang kaya bernama Nabal, menolak secara kasar bahwa dia berhutang budi kepada Daud.

Walaupun Nabal memiliki sifat jahat dan kasar, namun ia memiliki istri yang bijak dan cantik bernama Abigail. Pasti dong semua laki-laki pengen punya istri seperti itu.. Dan memang, sifat Abigail itu sangat dapat diteladani dan ditiru buat kamu-kamu yang mau menjadi istri yang bijaksana (istri yang bijaksana pasti akan selalu terlihat cantik di mata suaminya.. *ciecie..).
Mau tau sifat-sifat Abigail yang mendalam?? Okay.. this is it!! (eh. Tapi sebelumnya, baca juga sendiri dalam 1 Samuel 25:2-44 ya..!!)

Pertama, cepat berpikir, cepat mengambil keputusan dan bertindak dengan hikmat.
Saat Abigail tau kalau Daud ingin menyerang suami dan keluarganya, ia segera mengambil tindakan. Coba lihat ayat 18, ada kata “segera” kan? Itu menunjukkan bahwa Abigail gak lola! Ia cepat segera bertindak untuk menyiapkan segala sesuatu untuk diberikan kepada Daud dan kelompoknya. Dia juga langsung bergegas untuk memberikannya tanpa memberitahu Nabal. Misalnya nih, dia gak langsung pergi tapi dia malah memberitahu Nabal, bisa jadi Nabal melarangnya, dan gara-gara gak cepat-cepat, pasukan Daud keburu menyerang mereka.. *Nahloh!!

Kedua, berani untuk rela berkorban.
Di ayat 24, saat Abigail sudah berhadapan dengan Daud, dia bilang “..aku aja yang menanggung kesalahan itu.” Hey!! Itu kan salah suaminya, bukan salah dia!! tapi dia rela loh berkorban demi suaminya.. *duhh..sosweett…. :’D Dan akhirnya ia memberikan kepada Daud apa yang seharusnya suaminya berikan. Dia juga meminta maaf atas kesalahan suaminya itu.

Ketiga, karena tindakannya, ia menghadang orang lain untuk berbuat dosa.
Di ayat 32-35 terlihat Daud yang begitu mengucap syukur atas tindakan Abigail. Karena tindakan Abigail, Daud tidak jadi membunuh dan berbuat dosa karena pembunuhan itu. *selamet..selamet.. :D

Keempat, menahan mulut.
Abigail ingin menceritakan peristiwa itu kepada suaminya. Tapi, saat ia melihat Nabal mabuk, ia menahan mulutnya untuk tidak langsung menceritakannya dan ia menunggu sampai Nabal sadar/hilang mabuknya, barulah ia menceritakannya.
Andaisaja Abigail langsung memberitahu Nabal yang sedang dalam keadaan mabuk itu. Bisa jadi, Nabal malah emosi terus nyamperin Daud lagi. Perang deh akhirnya. Tapi Abigail ini bijak banget. Ia menunggu suaminya sampai sadar dulu barulah ia kasih tau.

Itu dia guys yang musti kita teladani untuk menjadi wanita bijak. Yuk refleksikan itu dalam diri kita. Pertama, dapatkah kita berfikir dan mengambil keputusan dengan cepat dan berhikmat? Itu gak akan bisa kita lakukan tanpa pertolongan Roh Kudus. Bisa saja cepat, tapi tidak tepat. Maka dari itu jagalah relasi dengan Tuhan sebagai sumber hikmat kita dalam melakukan sesuatu dan mengambil keputusan.
Kedua, beranikah kita untuk rela berkorban dan menanggung kesalahan orang lain? Menunjuk orang lain yang bersalah memang sangat mudah, tapi bagaimana dengan menunjuk diri sendiri? Apalagi jika itu bukan kesalahan yang kita perbuat. Relakah kita untuk menanggungnya? Disini perlu banget yang namanya rendah hati. Tanpa kerendahan hati, kita tidak dapat melakukannya. Kita juga dapat belajar dari Tuhan Yesus yang sudah menanggung dosa kita.
Ketiga, sudahkah kita menjaga orang lain supaya ia tidak terjerumus dalam dosa? Atau malah kita membiarkannya dan menjerumuskannya ke dalam dosa? Sekali lagi, ini juga perlu kerendahan hati dan hikmat serta pimpinan Roh Kudus.
Yang terakhir, ini yang susah buat wanita. Menahan mulut. Dalam sehari aja, kita yang wanita ini bisa berbicara sampai 25.000 kata. Disuruh menahan mulut? Susah pasti. Tapi, susah bukan berarti tidak bisa. Harus tau kapan waktunya berbicara dan kapan diam itu menjadi emas. Berbicaranya juga bukan berbicara yang aneh-aneh, yang membuat mulut menjadi harimau. Dan biarlah perkataan yang keluar dari mulut kita itu dapat menjadi berkat bagi orang yang mendengarnya.
Nah itu dia sedikit tips untuk menjadi wanita bijak. 
wanita itu sudah diciptakan secara super. Sekarang buktikan "super"mu itu!!
God bless us.. :)