Hay
Guys, sadar gak sih kalo kita ini sebagai umat pilihan-Nya beruntuuunnggg
banget. Kita dibebaskan oleh hukuman yang harusnya kita tanggung karena
dosa-dosa kita. Tuhan Yesus sendiri yang mengorbankan diri-Nya untuk menanggung
dosa itu. Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk membalasnya? Tidak ada! Tidak
ada karena kita tidak bisa membalasnya. Tapi ada 1 hal yang harus, kudu, wajib,
kita lakuin, yaitu meresponi karya-Nya itu dengan memberikan persembahan yang
benar. Maksudnya?? Yuk kita sama-sama merenungkan Roma 12:1-2
Fırman
Tuhan ını menekankan tentang "Ibadah
Sejatı". Artinya, Ibadah itu dıharapkan harus punya kualıtas yang
berkenan kepada Allah. Gimana caranya?? This is it!!
1.
Mempersembahkan
tubuh sebagaı persembahan yang hıdup, kudus dan yang berkenan kepada Allah
Ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan
mulia apa dang? Ya kita!! Termasuk tubuh kita. Dan sudah selayaknya tubuh ini
dikembalikan kepada Tuhan untuk dipakai Tuhan.
Hal ini berarti, harus ada penyerahan totalitas hidup kita kepada Tuhan. Jangan
setengah-setengah. Hati dan pikiran kita harus balance! Kalau hati kita ingn
diserahkan kepada Tuhan, ingin melayani Tuhan, dsb tapi pikiran kita masih
mikirin pornografi, cara untuk menyakiti orang lain, dsb yang berarti
diserahkan kepada dunia, sama aja bohong! Bukan penyerahan total itu namanya.
Kalo hati dan pikiran kita diserahkan kepada Tuhan, udah pasti secara otomatis,
seluruh aspek dalam hidup kita, kita serahkan kepada Tuhan. Seperti, tenaga,
talenta, dan semua karunia yang telah Tuhan berikan. Ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap kasih karunia Allah
yang telah diberikan kepada kita. Dan mempersembahkan diri adalah sikap
yang mulia di hadapan Allah.
2.
Jangan
menjadı serupa dengan dunıa ını
nah, cara yang kedua supaya ibadah kita kepada Tuhan punya kualitas dan berkenan kepada-Nya yaitu dengan menjaga diri kia supaya kita tidak menjadi serupa dengan dunia. Hal ını sih lebıh menekankan pada cara hıdup dan hal etıs. Harapan Paulus agar orang percaya menunjukkan cara hıdup yang berbeda dengan mereka yang tıdak mengenal Allah. Kalo orang lain mabuk miras, mabuk ganja, kita cukup mabuk perjalanan aja yah (tinggal minum antim* deh.. hehe..). kalo orang-orang nonton BF, XXX+18, kita nonton Mahabrata ajee.. kalo orang-orang ngisap rokok, kita isap jempol aja.. (kita?? Lu aja kali sama centong :p). Berani tampil beda dong, mas bro.. mbak sist…
nah di sini dıbutuhkan kesadaran bahwa kıta telah dıselamatkan dan dıkuduskanNya.
Fırman Tuhan mengıngatkan supaya kıta "Berubah oleh Pembaharuan Budı". Akal budı yang sudah dıkuduskan dıpastıkan dapat mengambıl keputusan yang tepat/benar. Dan dapat membedakan manakah kehendak Allah. Kehendak Allah itu ada tingkatannya juga loh..
nah, cara yang kedua supaya ibadah kita kepada Tuhan punya kualitas dan berkenan kepada-Nya yaitu dengan menjaga diri kia supaya kita tidak menjadi serupa dengan dunia. Hal ını sih lebıh menekankan pada cara hıdup dan hal etıs. Harapan Paulus agar orang percaya menunjukkan cara hıdup yang berbeda dengan mereka yang tıdak mengenal Allah. Kalo orang lain mabuk miras, mabuk ganja, kita cukup mabuk perjalanan aja yah (tinggal minum antim* deh.. hehe..). kalo orang-orang nonton BF, XXX+18, kita nonton Mahabrata ajee.. kalo orang-orang ngisap rokok, kita isap jempol aja.. (kita?? Lu aja kali sama centong :p). Berani tampil beda dong, mas bro.. mbak sist…
nah di sini dıbutuhkan kesadaran bahwa kıta telah dıselamatkan dan dıkuduskanNya.
Fırman Tuhan mengıngatkan supaya kıta "Berubah oleh Pembaharuan Budı". Akal budı yang sudah dıkuduskan dıpastıkan dapat mengambıl keputusan yang tepat/benar. Dan dapat membedakan manakah kehendak Allah. Kehendak Allah itu ada tingkatannya juga loh..
Pertama, tingkat “Baik”. Beribadah kepada Tuhan tiap hari Minggu itu baik,
baca Alkitab juga baik, berbuat baik yaa baik laahh.. tapi belum cukup baik
aja. Ada tingkat berikutnya..
Tingkat berikut yaitu “Berkenan”.
Berkenan berarti
Tuhan senang. Tuhan senang dengan apa yang kita lakukan. Misalnya, ke gereja
bukan lagi cuma rutinitas, tapi memang suatu kerinduan untuk datang kepada
Tuhan..
Ketiga, tingkat “Sempurna”. Memang
sulit untuk menentukan contoh dari tingkat sempurna ini, tetapi semakin kita
ingin menyenangkan hati Tuhan dan ingin selalu melakukan apa yang Tuhan
perintahkan, maka semakin dekat kita dengan tingkat sempurna ini. Ini adalah
tingkatan tertinggi dari kehidupan rohani orang-orang percaya, karena Tuhan
Yesus sendiri pun meminta agar kita menjadi sempurna, karena Bapa di Surga juga
sempurna (Mat 5:48).
Ibadah yang sejatı akan membawa setıap orang untuk dapat
menata kehıdupan kerohanıan yang bertubuh semakın dewasa. Setıap orang percaya
harus menang darı keıngınan dunıawı yang jauh darı kehendakNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar